Kamis, 13 November 2008

Dari Pecinta Tetralogi Laskar Pelangi part-5



Hari ini seluruh umat manusia menjadi setitik air di atas samudra pengetahuan ALLAH. Hari ini Nabi Musa membelah laut merah dengan tongkatnya dan miliaran bintang gemintang yang berputar dengan eksentrik yang bersilangan, membentuk lingkaran "episiklus" yang mengelilingi miliyaran siklus yang lebih besar, berlapis-lapis tak terhingga di luar jangkauan akal manusia. Semuanya tertata rapi dalam protokol jagat raya yang diatur tangan ALLAH. Sedikit saja satu dari miliyaran episiklus itu keluar dari orbitnya, maka dalam hitungan detik semesta akan meledak menjadi remah-remah. from mozaik 18 'Sang Pemimpi'


Itu yang andrea sajikan dengan indah, rasa syukur ikal karena telah diterima di Universite de Paris, Sorbonne, Prancis.
"hanya kalimat itu yang dapat menggambarkan bagaimana sempurnanya Tuhan yang telah mengatur potongan mozaik-mozaik hidupku (ikal) dan arai, demikian indahnya Tuhan telah memeluk mimpi-mimpi kami".

Masihkah kita tidak percaya dengan kekuatan mimpi? yang sebenarnya memang bisa benar-benar terwujud apabila kita percaya kepada ke-Agungan Tuhan, dengan berusaha dan selalu berdoa.
Yang mungkin bisa aq gambarkan sedikit tentang Tuhan untukku, ALLAH yang selama ini dengan kemurahanNYA, kasih sayangNYA telah merubah hidupku menjai seperti sekarang ini, aq rasa ALLAH itu dekat, penuh kasih sayang, yang selalu terjaga dan memberi segala.
Mejaga hidup kita agar bisa mengarah ke jalan yang lebih mulia, meskipun pada dasarnya kita sebagai manusia telah diberikan pilihan antara benar dan salah.. tp kita hanya manusia biasa yang selalu terombang-ambing dikala ingin menentukan pilihan yang terbaik dalam hidup. Dan pegangan yang dijamin kebenarannya hanya ALLAH.

from mozaik 7 "segitiga tak mungkin" edensor..
Arai, Weh, dan mak birah (bidan yang membantu kelahiran ikal) bagiku (ikal) seperti bangunan segitiga tak mungkin, Impossible Triangle, dengan dimensi yang susah diterjemahkan, dengan sudut-sudut yang mengandung anomali. Mak birah, seorang protagonis, amat menghargai kehidupan dan menganggapnya sebagai perayaan kebesaran ALLAH. Sedangkan Weh, sang antagonis yang mengitukki hidupnya sendiri, baginya kelahiran adalah keputusan aklamasi tanpa negosiasi dan selamatlah manusia yang tak pernah lahir. Sedangkan Arai, ketika orang yang senasib dengannya tersuruk-suruk, ia malah memperlihatkan jiwa besar, lebih dari siapapun.

Dari tiga orang tokoh yang tertuang dalam buku ke-3 dari Tetralogi Laskar Pelangi ini, ada pilihan yang mungkin bisa kita terapkan untuk hidup kita ke depan pastinya. Karna penilaian yang kita jatuhkan maka itulah yang akan terjadi.

Kalau aq tetap mengagumi tokoh Arai, si simpai keramat yang yatim piatu tapi tetap tegar, semangat, selalu bermimpi dan mendapatkan semua mimpi dalam hidupnya (kecuali Zakiah Nurmala..) karna meyakini 'tanpa mimpi dan semangat orang seperti kita akan mati'. Arai memang benar2 telah membukakan mataku bahwa mimpi memang benar bisa jadi kenyataan.

Conclution ending part-5 :
Hidup adalah pilihan!! pilihan yang harus kita gunakan sebaik-baiknya, karna apapun pilihan kita..tempat pulang kita, semua mahluk di muka bumi ini adalah satu tempat yaitu Akhirat dengan lubang yang sama yang tidak mampu memuat apapun yang kita punyai selama di dunia ini. Gapai dan raihlah 'bintang di jiwamu' dengan selalu semangat melakukan yang terbaik untuk hidup ini dan selalu percaya Tuhan pasti akan selalu menolong kita dalam keadaan apapun InsyaALLAH.. amin.

Tidak ada komentar: