Untuk saudara-saudaraku tersayang, semoga Allah senantiasa memberikan rahmat, inayah dan hidayah-Nya kepada kita semua... Amin
* * * *
Saat kau bangun di pagi hari, aku memandangmu dan berharap engkau akan "berbicara" kepada-Ku walaupun hanya sepatah kata, meminta pendapt-Ku atau bersyukur kepada-Ku atas sesuatu yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin. Tetapi, Aku melihat engkau begitu sibuk, mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. Aku kembali menanti saat kau sedang bersiap. Aku tahu, akan ada sedikit waktu bagimu untuk "menyapa-Ku". Tapi, masih juga engkau terlalu sibuk.
Di suatu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima nelas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian, Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berfikir, mungkin engkau akan "berbicara" kepada-Ku, tetapi engkau malah berlari ke telefon dan berbicara dengan seorang teman tentang gosip-gosip terbaru.
Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, Aku berfikir, engkau terlalu sibuk untuk "mengucapkan" sesuatu kepada-Ku.
Sebelum makan siang, Aku melihatmu memandang sekeliling. Mungkin engkau merasa malu untuk "berbicara " kepada-Ku, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja disekitarmu dan melihat beberapa temanmu yang berbicara dan menyebut nama-Ku dengan lembut sebelum menyantap rezeki yang Aku berikan. Tapi, engkau tidak melakukannya.
Yah, tak apa. Masih ada waktu yang tersisa dan Aku berharap engkau akan "berbicara" kepada-Ku, meskipun saat engkau pulang ke rumah, kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.
Setelah tugasmu selesai, engkau malah menyalakan TV, entah apa kau suka menonton atau tidak. Hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya tanpa memikirkan apapun. Hanya menikmati acara yang ditampilkan. Kembali Aku menanti saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu. Tetapi, kembali engkau tidak "berbicara" kepada-Ku.
Saat tidur, Aku fikir kau terlalu lelah. setelah mengucapkan selamat malam kepada seluruh keluargamu, engkau melompat ke tempat tidur dan terlelap tanpa sepatah katapun menyebut nama-Ku. Tidak apa-apa, mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu.
Aku telah bersabar lebih lama dari yang engkau sadari. Aku bahkan mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat menyayangimu. Setiap hari Aku menantikan sepatah kata, do'a, pikiran, atau syukur dari hatimu.
Baiklah.. Engkau bangun kembali dan kembali Aku menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan mempunyai sedikit waktu untuk "menyapa"-Ku. Tapi, yang Kutunggu-tunggu tak jua datang. Kau tak pernah menyapa-Ku... Shubuh, Dzuhur, Ashar,Maghrib, Isya, dan Shubuh lagi. Kau masih juga mengacuhkan Aku.
Tak ada sepatah kata. Tak ada seucap do'a. Dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepada-Ku.
Apa salah-Ku kepadamu??
Rezeki yang Kulimpahkan, kesehatan yang Kuberikan, harta yang Kuamanatkan, makanan yang Kuhidangkan, apakah itu tidak membuatmu ingat kepada-Ku?
Percayalah, Aku selalu mengasihimu dan Aku berharap suatu saat kau akan "menyapa"-Ku, memohon perlindungan-Ku, bersujud menghadap-Ku yang selalu menyertaimu setiap saat...Allah Swt.
Di suatu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima nelas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian, Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berfikir, mungkin engkau akan "berbicara" kepada-Ku, tetapi engkau malah berlari ke telefon dan berbicara dengan seorang teman tentang gosip-gosip terbaru.
Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, Aku berfikir, engkau terlalu sibuk untuk "mengucapkan" sesuatu kepada-Ku.
Sebelum makan siang, Aku melihatmu memandang sekeliling. Mungkin engkau merasa malu untuk "berbicara " kepada-Ku, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja disekitarmu dan melihat beberapa temanmu yang berbicara dan menyebut nama-Ku dengan lembut sebelum menyantap rezeki yang Aku berikan. Tapi, engkau tidak melakukannya.
Yah, tak apa. Masih ada waktu yang tersisa dan Aku berharap engkau akan "berbicara" kepada-Ku, meskipun saat engkau pulang ke rumah, kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.
Setelah tugasmu selesai, engkau malah menyalakan TV, entah apa kau suka menonton atau tidak. Hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya tanpa memikirkan apapun. Hanya menikmati acara yang ditampilkan. Kembali Aku menanti saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu. Tetapi, kembali engkau tidak "berbicara" kepada-Ku.
Saat tidur, Aku fikir kau terlalu lelah. setelah mengucapkan selamat malam kepada seluruh keluargamu, engkau melompat ke tempat tidur dan terlelap tanpa sepatah katapun menyebut nama-Ku. Tidak apa-apa, mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu.
Aku telah bersabar lebih lama dari yang engkau sadari. Aku bahkan mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat menyayangimu. Setiap hari Aku menantikan sepatah kata, do'a, pikiran, atau syukur dari hatimu.
Baiklah.. Engkau bangun kembali dan kembali Aku menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan mempunyai sedikit waktu untuk "menyapa"-Ku. Tapi, yang Kutunggu-tunggu tak jua datang. Kau tak pernah menyapa-Ku... Shubuh, Dzuhur, Ashar,Maghrib, Isya, dan Shubuh lagi. Kau masih juga mengacuhkan Aku.
Tak ada sepatah kata. Tak ada seucap do'a. Dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepada-Ku.
Apa salah-Ku kepadamu??
Rezeki yang Kulimpahkan, kesehatan yang Kuberikan, harta yang Kuamanatkan, makanan yang Kuhidangkan, apakah itu tidak membuatmu ingat kepada-Ku?
Percayalah, Aku selalu mengasihimu dan Aku berharap suatu saat kau akan "menyapa"-Ku, memohon perlindungan-Ku, bersujud menghadap-Ku yang selalu menyertaimu setiap saat...Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar